Headnews.id – Ribuan peternak sapi perah di Boyolali, Jawa Tengah, melakukan aksi protes dengan membuang sekitar 50.000 liter susu segar. Tindakan ini dipicu oleh pemblokiran rekening UD Pramono, pengepul susu utama di wilayah tersebut, akibat tunggakan pajak sebesar Rp 670 juta. Pemblokiran ini mengakibatkan terhentinya operasional UD Pramono, sehingga susu hasil produksi peternak tidak dapat disalurkan.
Aksi protes yang berlangsung pada Minggu (10/11/2024) ini melibatkan sekitar 1.300 peternak yang menggantungkan hidupnya pada penjualan susu melalui UD Pramono. Mereka menumpahkan susu di jalanan sebagai simbol kekecewaan dan desakan agar pemerintah segera menyelesaikan permasalahan ini.
“Kami tidak tahu harus menjual susu ke mana lagi. Jika situasi ini terus berlanjut, kami terancam kehilangan mata pencaharian,” ujar salah satu peternak yang enggan disebutkan namanya.
Pemerintah Kabupaten Boyolali melalui Dinas Peternakan dan Perikanan menyatakan tengah berupaya mencari solusi agar UD Pramono dapat kembali beroperasi.
“Kami memahami dampak yang dirasakan para peternak. Saat ini, kami berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyelesaikan masalah pajak ini secepatnya,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali, Lusia Dyah Suciati.
Sementara itu, pihak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menyatakan bahwa pemblokiran rekening dilakukan sesuai prosedur karena adanya tunggakan pajak yang belum diselesaikan.
“Kami terbuka untuk mediasi dan mencari solusi terbaik bagi semua pihak,” ujar perwakilan DJP.
Aksi protes ini diharapkan menjadi perhatian serius bagi pemerintah untuk segera menyelesaikan permasalahan yang mengancam keberlangsungan hidup ribuan peternak di Boyolali.
