Headnews.id – Publik dikejutkan oleh temuan mengejutkan dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Sebanyak 9 produk pangan olahan yang beredar di Indonesia terbukti mengandung unsur babi (porcine), meskipun sebagian di antaranya telah mengantongi sertifikat halal.
Temuan ini diungkap langsung oleh Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hasan, dalam konferensi pers yang digelar di kantornya pada Senin (21/4). Ia menjelaskan bahwa investigasi dilakukan secara kolaboratif bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) demi memastikan keabsahan klaim halal produk-produk pangan di pasaran.
“Telah ditemukan 9 produk makanan olahan mengandung unsur babi yang beredar di Indonesia,” tegas Haikal.
Produk-produk tersebut terbukti mengandung unsur babi setelah melalui pengujian laboratorium dengan metode deteksi DNA dan peptida spesifik porcine. Haikal menambahkan bahwa laboratorium BPJPH termasuk salah satu yang paling akurat dan terpercaya di Indonesia dalam pengujian bahan-bahan pangan.
Yang mengkhawatirkan, 7 dari 9 produk tersebut ternyata telah mengantongi sertifikasi halal, sementara dua sisanya belum bersertifikat. BPJPH menegaskan akan mengambil langkah tegas.
Untuk produk yang sudah bersertifikat halal, BPJPH akan menjatuhkan sanksi berupa penarikan dari peredaran, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal.
Sementara itu, untuk dua produk yang belum bersertifikat halal, BPOM akan memberikan peringatan keras kepada pelaku usaha dan menginstruksikan penarikan produk berdasarkan UU Pangan Nomor 18 Tahun 2012 dan PP Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan.
Temuan ini menjadi pengingat keras bagi pelaku industri makanan dan minuman untuk menjaga integritas dan kejujuran dalam pencantuman label halal demi menjaga kepercayaan publik, khususnya umat Muslim.
